SIM Bekasi = SIM Internasional?

Cuma salah satu dari sekian hal random yang tiba-tiba terlintas di pikiran, berbentuk postingan pendek lepas dan mungkin gak akan berguna buat kalian...

Bagian 5

Tempat pembuatan SIM Internasional

Berawal dari gak sengaja liat tweet dari @TMCPoldaMetro, gue akhirnya tau kalau ternyata ada beberapa syarat kalau kita mau bikin SIM internasional, yaitu :
  • KTP asli & fotokopi
  • Paspor asli & fotokopi
  • SIM yang masih berlaku
  • KITAP asli & fotokopi (untuk Warga Negara Asing)
  • Materai Rp 6.000
  • Pas foto 4 x 6 terbaru sebanyak 3 lembar (untuk pria harus berdasi & wanita menggunakan blazer, dengan latar belakang foto berwarna biru)
  • Menyiapkan biaya Rp 250.000 untuk buat baru, dan Rp 225.000 untuk perpanjangan (Berdasarkan PP 50 Tahun 2010 tentang PNBP)
  • Hadir ke lokasi tanpa diwakilkan ke Gedung Korlantas POLRI di Jl. MT Haryono Kav 37-38, Jakarta.
Catatan : masa berlaku SIM internasional adalah 3 tahun sejak tanggal pembuatannya.

Sebenernya gak ada yang aneh sih dari persyaratan di atas. Tapi sebagai orang Bekasi, gue langsung kepikiran "Kenapa SIM orang Bekasi gak dijadikan SIM berstandar internasional aja ya? Padahal kan berkendaraan di jalanan Bekasi itu butuh skill khusus, yang pasti bakal berguna kalau kita ingin berkendaraan di negara lain."

Ya, mengendarai kendaraan di jalanan Bekasi itu butuh skill khusus, karena menurut gue :
     1. Jalanan di Bekasi itu banyak yang rusak. Sehingga kita perlu daya ingat ekstra untuk menghafal dimana letak lubang yang ada. Ingat.. sebuah lubang di jalan bisa saja mengakibatkan kecelakaan fatal.
     2. Beberapa tempat di Bekasi sering kena banjir. Sehingga kita perlu perkiraan yang pas agar posisi mobil/motor gak terlalu pinggir dan masuk ke got.
     3. Di Bekasi banyak ibu-ibu naik motor yang ngasih lampu sen ke kiri, tapi belok ke kanan. Sehingga kita perlu lebih berhati-hati untuk menghadapi segala kemungkinan yang terjadi.
     4. Bekasi itu macet. Sehingga kita perlu kesabaran tingkat tinggi. Apalagi kalau saat jam pulang kerja di bulan Ramadhan, macetnya luar biasa! Konon menurut cerita yang beredar di masyarakat, kalau kita terjebak macet di jalanan Bekasi pada hari pertama puasa, maka kita akan sampai di rumah saat lebaran...
.
.
.
.
.
Lebaran Idul Adha. Lama banget kan?

SKIP!!!

Dari 4 alasan tersebut, coba bayangkan gimana saktinya kemampuan mengemudi orang Bekasi yang berkendaraan saat jam pulang kerja, saat sedang banjir, dan saat bulan Ramadhan. Tetapi ia dapat tetap fokus untuk menghindari lubang dan tidak masuk ke got, karena di depannya ada seorang ibu-ibu naik motor yang ngasih lampu sen ke kiri dan mungkin akan belok ke kanan secara tiba-tiba.

Nah, atas dasar pemikiran ngaco itulah, gue mengusulkan kepada pemerintah untuk menjadikan SIM orang Bekasi sebagai SIM berstandar internasional. Semoga kiranya usul gue ini dapat dipertimbangkan lalu dibahas melalui rapat paripurna terbuka. Terima kasih.


Baca juga :

Previous
Next Post »

4 comments:

  1. hhahahaha, boleh boleh gan.
    terima kasih juga informasinya, mantaaf.. :)

    ReplyDelete
  2. iya juga sob, tapi masih banyak juga nih di Bekasi yang langgar lampu merah :D mampir ya sob

    ReplyDelete
    Replies
    1. nah itu dia masalahnya... Ntar deh bikin postingan tentang itu :p

      Delete