Di postingan sebelumnya, gue sempet cerita sedikit tentang salah satu novel yang udah mulai gue baca sejak bulan Oktober 2015 lalu. Novel tersebut berjudul Confessions of a Call Center Gal, bergenre chicklit, dan terdiri dari 461 halaman.
Confessions of a Call Center Gal
cover Confessions of a Call Center Gal (sumber)

Sebenernya sekilas gak ada yang salah dengan bukunya. Tapi karena gue baca yang versi terjemahan, bahasa di dalamnya malah terkesan "kaku", sehingga beberapa jokes yang ada jadi "tanggung" dan "kurang kena". Padahal banyak review yang bilang kalau jokes di buku ini tuh sama kampretnya dengan jokes di buku-bukunya Sophie Kinsella.

Alhasil gue pun butuh waktu sekitar 9 bulan buat baca buku ini sampai selesai. IYA, 9 BULAN... yang kalo diibaratkan orang pacaran, 9 bulan adalah masa di mana sifat asli atau kebiasaan aneh pasangan perlahan mulai muncul. Misalnya kebiasaan si pacar saat lagi ngedate yang suka ngegigitin kuku...
.
.
.
kuku jempol kaki...
.
.
.
jempol kaki Pak RT...



Oke, ini mulai absurd. Back to topic.

Jadi tepatnya hari Jum'at kemarin, novel tersebut selesai gue baca. Alurnya kurang lebih kaya gini :
Seorang cewe bernama Maddy baru lulus kuliah  lalu ia diajak sahabatnya, Karsyn, untuk kerja di Kantor Operator  di sana Maddy ketemu Mika, cowok ganteng yang udah punya pacar   Mika diselingkuhin pacarnya  Mika deket sama Maddy  akhirnya Mika dan Maddy jadian.
YHA! Beginilah ekspresi gue saat sadar telah menghabiskan waktu 9 bulan untuk baca novel dengan alur cerita yang lebih mirip FTV SC*TV :
9 bulan yang...........

Emang sih ketika memutuskan buat beli dan baca novel ini, gue emang gak terlalu berharap lebih sama alurnya. Karena sebenernya gue lebih penasaran sama sisi komedi yang ada. Lagipula agak gak mungkin juga di sebuah novel chicklit kita bisa menemukan twist-twist yang tak terduga seperti :
  • Ternyata Maddy seorang ketua sekte pemuja setan terbesar di Idaho1 dan dia ngedeketin Mika karena sektenya butuh tumbal seorang cowok jomblo ganteng yang lagi patah hati, atau
  • Ternyata Mika adalah alien dari planet Namec yang diutus untuk nyari Dragon Ball. Tapi nyasar ke Idaho karena dia gak bisa buka GMaps, akibat lupa ngisi paket internet.
1 Idaho : latar tempat di novel Confessions of a Call Center Gal.

Tapi dari buku tersebut ada satu hal yang gue bisa ambil, yaitu : jadi costumer service itu gak gampang. Di satu sisi, mereka ditekan oleh perusahaan untuk mencapai target penjualan. Tapi di sisi lain mereka juga dipaksa harus tetap memberikan pelayanan terbaik ke pelanggan.

Kalo mengutip salah satu paragraf di bab akhir buku ini :
"Ketika penelpon menyerang dengan melempar makian, ancaman, keluhan, omelan dan kata-kata negatif, itu menimbulkan efek pada kami setelah beberapa saat. Percayalah padaku; aku sudah sering melihat beberapa teman kerjaku menangis dan menderita gangguan saraf. Tapi kurasa aku juga bisa melihat apa yang dirasakan kedua belah pihak (-re : penelpon dan customer service). Kadang-kadang keluhan dan rasa frustasi para penelpon bisa dimaklumi. Mereka tidak menelpon kalau mereka bahagia dan puas; mereka hanya menelpon ketika ada masalah dan mereka marah."
Well.. walaupun alurnya ringan, tapi novel ini cukup membuat gue berpikir tentang kutipan paragraf di atas, seraya berdoa semoga kedepannya gak banyak customer service yang nawarin kartu kredit atau tv kabel lagi ke gue. Saya belom minat, mbak~
Previous
Next Post »