Lika - Liku Hari Terakhir Ujian Nasional.

Tadi sore pas mata kuliah Fisika Dasar di kampus, gue udah berasa zombie. Muka ganteng beler, mata merah, nguap-nguap gak jelas, cuma bedanya gue masih makan nasi warteg, bukan makan orang kaya zombie di film-film. Ruang kelas dengan dosen yang ngebosenin cara ngajarnya, emang tempat paling nyaman buat tidur atau sekedar bengong-bengong gak jelas. Karena gue kalo udah tidur suka gak tau waktu, jadi sore itu gue milih buat bengong-bengong doang. Mikirin semua yang udah pernah gue lewatin. Masa kecil gue pas SD, masa alay gue pas SMP (i'm sure one day i'll tell it to you :p>), atau masa-masa gue paling cool pas SMA. Dan entah kesambet apa, tiba-tiba gue keinget pas gue Ujian Nasional SMA setahun yang lalu. Memori itu seolah muter-muter di kepala gue yang bikin gue tertarik buat mengingatnya lebih jauh.


Jadi, waktu itu (kalo gak salah) tanggal 18 April 2011, seluruh umat manusia yang masih SMA kelas 3 akan melaksanaan Ujian Nasional secara serentak. Ujian Nasional waktu itu beda banget sama ujian nasional gue pas SD (yaiyalah!). Ujian Nasional kemaren ada 5 paket soal dan 5 pilihan jawaban yang beda. Ini membuat gue yang super maha malas belajar pun panik. Bahkan lebih panik daripada orang yang mau kawinan besok harinya. Tapi ya mau di apain lagi, ini lah nasib manusia, kita hanya berusaha dan Allah yang menentukan. #tsaah

Eh, by the way.. gue masih bingung kenapa mesti ada 5 pilihan jawaban? Kenapa gak cuma 1 pilihan jawaban aja sih, ‘A’ doang misalnya?

Oke, skip.

Ujian Nasional waktu itu berlangsung 4 hari. Walaupun cuma 4 hari, itu udah cukup buat gue stress stadium 4. Tapi untung aja gue masih bisa diem di rumah, ngga sampe berkeliaran keliling komplek trus ngorek-ngorek tanah pake kuku sambil ngeces buat nyari kunci jawaban UN saking stressnya.

Hari demi hari berlalu.

Hingga hari yang ditunggu-tunggu pun tiba...

Ujian Nasional berlangsung.  

*JENG-JENG-JENG-JENG*

Hari pertama, kedua, ketiga yang diisi oleh Bahasa Indonesia, Biologi, Matematika, Bahasa Inggris dan Kimia pun berlangsung lancar (yeahhh!!!) *backsound : We are the Champion - Queen*.
Nothing special on those days.

Namun di hari keempat, saat pelajaran Fisika. Ada kejadian kampret yang menimpa gue. Gue hampir-hampir di bawa ke rumah sakit jiwa karena saking stressnya ngerjain. Pas lembar jawaban di bagikan, gue langsung mengisi identitas dengan lengkap. Gue liat lagi berulang-ulang kode soal, nama lengkap, tanggal lahir, dan nomor peserta gue di lembar jawaban komputer karena takut salah. Ngga begitu lama kemudian, lembar soal pun di bagikan. Gue layaknya seorang master Fisika yang-kalo-kejatuhan-apel-langsung-diteliti, gue langsung membuka soal itu dengan penuh kemaksiatan.

Gue liat nomor satu, hmm.. Gue lupa caranya. Gue skip.


Gue liat nomor dua, lupa juga caranya. Oke, masih wajar.


Gue liat nomer tiga, gue inget caranya. Gue langsung cari isinya dan ketemu.


Gue lanjut liat nomer 4, gue ngga tau caranya. Oke gue skip (lagi).


Gue liat nomer 5, gue inget lagi caranya. Gue cari dan lagi-lagi ketemu. Hmm, ternyata soal fisika itu ngga sesulit yang gue bayangkan. Gue senyum-senyum najis.

Lanjuut, gue baca nomer 6. Gue ngga tau caranya. Gue lewat.


Gue liat nomer 7, nomer 8, nomer 9, nomer 10, sampai nomer 40. Gue bengong. Dari 35 soal sisa yang gue baca, SEMUANYA GUE NGGA TAU CARANYA. (ini beneran loh!)

Mampus!

Ternyata setelah 3 tahun belajar Fisika di SMA. Gue cuma inget rumus buat ngerjain dua soal doang. Kampret!
Oke, berikut timeline progress gue pada hari itu. Suram abis.

• 15 menit pertama, gue masih ngisi identitas.
• 15 menit berikutnya, gue masih anteng baca soal dan berhasil ngisi nomer 3 sama nomer 5.
• 15 menit berikutnya, gue mulai garuk-garuk kepala. Bukan, bukan karena gue ketombean atau kutuan. Tapi KARENA GUE NGGA NGERTI.
• 15 menit berikutnya lagi, gue mimisan, mata merah, kuping mengeluarkan asap hitam dan percikan api yang di duga oleh konsletting otak. (suara ambulance dari kejauhan) 

Akhirnya pelajaran Fisika ini cuma bisa mengandalkan kancing baju gue. Mungkin gue akan menarik kata-kata gue tadi 'ternyata soal Fisika itu ngga sesulit yang gue bayangkan'. Kalimat tadi akan gue RALAT menjadi 'ternyata soal Fisika itu LEBIH SULIT dari yang gue bayangkan'. 

Setelah lulus SMA, gue pun lanjut kuliah dengan Jurusan Teknik Komputer. Jurusan yang emang gue suka karena berhubungan dengan komputer. But wait……………… Ini Teknik, yang ga mungkin lepas sama yang namanya Fisika. Jadi, kalo kata orang setelah kesulitan pasti ada kemudahan, mungkin gue kurang setuju, karena menurut gue setelah kesulitan akan timbul 'kesulitan-kesulitan' lainnya yang harus siap kita selesaikan. Dan gue pun mau nggak mau harus menyelesaikan Fisika Dasar kampret ini sampe tuntas dengan semangat 69. #eh *pasang iket kepala*.
.
.
.
.
.
.
Update (4 April 2016) : Alhamdulillah sekarang gue udah lulus kuliah, dengan nilai mata kuliah Fisika Dasar gue adalah……………… C.

Maafkan aku Einstein, aku telah mengecewakanmu. :")